profil

>> Minggu, 15 April 2012


Gardika Gigih Pradipta lahir di Sragen pada tanggal 5 Agustus 1990. Awal dirinya berkenalan dengan musik karena keterpaksaan. Ketika 9 tahun, ia diikutkan kursus privat bermain keyboard oleh  sang ibu. Alasannya  sederhana, agar anaknya mempunyai keahlian tambahan. Gigih belajar keyboard pada Bp. Herry Pujianto. Setelah 5 tahun kursus berjalan, ia mulai menyukai musik dan ingin mendalaminya. Pada saat kelas 2 SMA di Kolese De Britto, Gigih ingin bersekolah musik setelah lulus SMA. Setelah lulus SMA  tahun 2007, ia meneruskan studi di jurusan musik ISI Yogyakarta dengan minat studi utama komposisi musik. Belajar komposisi di bawah bimbingan Pak Chairul Slamet, Pak Joko Lemazh, Pak Haris Natanael, Pak Budhi Ngurah, Pak Royke Koapaha, dan Pak Hadi Susanto. Belajar instrumen piano di bawah bimbingan bu Ike Kusumawati, bu Rianti Pasaribu, dan pak Agus Wahyudi.
Gigih lulus dari ISI Yogyakarta pada Januari 2011 dengan karya tugas akhir “Impresi 6 Peristiwa” untuk Orkestra. Aktif dalam kegiatan-kegiatan komposisi musik. Pernah menjadi pengurus 6,5 Composers Collective. Terlibat sebagai penggiat Art Music Today, sebuah komunitas musik seni baru. Gigih juga aktif sebagai anggota foMbi, forum musik Tembi di Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta.
Gigih sering membuat karya musik untuk berbagai instrumen dan pernah terlibat dalam project kesenian dengan seniman lain. Agustus 2010, ia terlibat dalam bersama Tristan Coleman, Gatot D. Sulistyanto, dan Tony Maryana. “Menggelanggang” adalah program dari Art Music Today untuk residensi komponis selama 1 bulan dan pementasan karya electro-akustik dengan instrumen tradisi Indonesia. Disponsori oleh  Commonwealth of Australia. Pentas berlangsung di Auditorium LIP Yogyakarta pada tanggal 8 Agustus 2010.
Pada Juni 2011, ia berkolaborasi dengan Makoto Nomura, komponis, pianis, serta pemain pianika dari Jepang. Keduanya mementaskan duet pianika “Pak Darma Bertemu Kawan Lama” hasil komposisi kolaboratif di Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, tanggal 2 Juni 2012. Sebelumnya bersama Makoto Nomura juga, Gigih beberapa kali pentas musik kreatif dengan anak-anak dan musisi lainnya.  Termasuk pentas kolaborasi improvisasi dengan Ai-note San, Kumiko Yabu,  Memet Chairul Slamet, Jemek Supardi, Y. Subowo di pelataran Taman Budaya Yogyakarta pada bulan Juli 2011. Pada bulan Agustus tahun lalu, karyanya solo piano “Kampung Halaman” dipentaskan di Bank Art NYK, Yokohama-Jepang oleh Makoto Nomura. Bulan Oktober 2011, karya ringtone Gigih mendapat peringkat kedua di Sfogato Art Festival, Krakow-Polandia. Komposisinya “Pertemuan dan Hujan” juga pernah dibawakan oleh Eya Grimonia, violis muda dari Bandung untuk pentas tunggalnya berjudul “Konser Eya Grimonia di Jogja”.
Tanggal 21 Maret 2012 di Tembi Rumah Budaya, Gigih mengadakan konser komposisi tunggal untuk format musik kamar dengan judul “Kita Memanggilnya dengan Momen”. Pada bulan April 2012, Gigih juga menerima hibah dari Kelola Foundation, Jakarta untuk proyek karya inovatif. Sampai saat ini, Gigih terus membuat karya musik untuk berbagai instrumen dan gaya musik serta mencoba berbagai kemungkinan kreatif dalam komposisi musik.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP